Sabtu, 19 Oktober 2024

"Masjid Jogokariyan dan Masjid Sejuta Pemuda: Jejak Sejarah yang Hidup, Cahaya Sosial yang Menyala di Hati Pemuda"

 

Di tengah kota Yogyakarta yang penuh dengan warisan budaya dan sejarah, terdapat sebuah masjid yang tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol perubahan sosial dan spiritual yang signifikan bagi masyarakat setempat. Masjid Jogokariyan, didirikan pada tahun 1966 dan mulai digunakan pada tahun 1967, memiliki sejarah yang panjang dan peran penting dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Namun, tidak hanya di Yogyakarta, di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terdapat masjid yang memiliki konsep unik dan ramah anak serta ramah kucing, yaitu Masjid Sejuta Pemuda, yang juga dikenal sebagai Masjid At-Tin. Kedua masjid ini memiliki banyak kesamaan dalam peran dan kegiatan sosialnya, meskipun memiliki karakteristik yang berbeda.

Asal Usul dan Peran Penting

Nama masjid ini diambil dari kampung tempatnya berdiri, yaitu Kampung Jogokariyan. Proses pembangunan masjid ini dimulai dari wakaf seorang pedagang batik dari Karangkajen, Yogyakarta. Tanah wakaf aslinya berukuran 600 meter persegi, namun luas bangunan akhirnya berkembang menjadi 1.118 meter persegi. Masjid Jogokariyan bukan hanya sebuah tempat ibadah; ia juga menjadi pusat aktivitas sosial dan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Bangunan masjid ini didirikan di tengah-tengah kampung, sehingga mudah dijangkau oleh penduduk setempat.

Di sisi lain, Masjid Sejuta Pemuda dikenal sebagai masjid ramah anak dan ramah kucing. Setiap hari, banyak anak-anak berkumpul dan bermain di area masjid, sementara marbot masjid tidak keberatan dengan kehadiran mereka. Ketika waktu salat tiba, anak-anak diminta untuk bergabung dalam shaf salat. Selain itu, masjid ini juga memelihara kucing-kucing jalanan yang dirawat dengan baik oleh pengurus masjid.

 Program dan Aktivitas Unggulan


https://id.pinterest.com/search/pins/?q=sodakoh&rs=typed

Salah satu program unggulan Masjid Jogokariyan adalah Program Saldo Infak Nol Rupiah. Tujuannya adalah membuat saldo infak yang masuk ke masjid selalu habis digunakan untuk kepentingan masjid dan warga sekitar, sehingga tidak menimbun hasil infak. Selama bulan Ramadhan, Masjid Jogokariyan menjadi sentral bagi acara-acara keagamaan. Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) adalah kampung yang dipenuhi pedagang-pedagang UMKM yang menjajakan takjil gratis dan berbagai macam menu tradisional saat berbuka puasa. Acara ini telah berlangsung lebih dari 18 tahun dan menjadi ikon Ramadhan di Yogyakarta.

 

https://id.pinterest.com/search/pins/?q=kopi&rs=typed

Masjid Sejuta Pemuda juga memiliki pelayanan unik, yaitu pelayanan kopi gratis yang disediakan oleh marbot yang berpengalaman sebagai barista. Kopi yang disajikan bukan kopi instan, melainkan kopi berkualitas tinggi yang diolah dari biji kopi asli. Ini menciptakan suasana seperti kafe, membuat jemaah merasa lebih betah berlama-lama di masjid. Selain kopi, jemaah juga disuguhkan makanan ringan dan fasilitas seperti bantal dan kasur untuk beristirahat setelah salat.

 

 Arsitektur dan Fasilitas

Masjid Jogokariyan memiliki bangunan utama tiga lantai dengan luas total 1478 meter persegi. Bangunan ini dilengkapi dengan ruang utama, serambi, ruang serbaguna, ruang tidur/penginapan, etalase, kantor, gudang, poliklinik, perpustakaan, garasi, tempat Wudu, kamar mandi, dapur, dan menara.

 

Masjid Sejuta Pemuda memiliki konsep unik yang menggabungkan fungsi ibadah dengan suasana sosial yang ramah dan nyaman. Bangunan masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat jemaah merasa nyaman dan betah.

 

 Visi dan Misi

Visi Masjid Jogokariyan adalah "Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid." Misi masjid ini termasuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, menjadikan ubudiyah di masjid, menjadikan masjid tempat rekreasi rohani jama'ah, Merujuk permasalahan, dan menjadikan masjid pesantren dan kampus masyarakat.

 

Masjid Sejuta Pemuda memiliki misi yang serupa, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual. Mereka mengadakan berbagai program, termasuk pengajaran mengaji untuk anak-anak setiap sore. Dengan demikian, Masjid Sejuta Pemuda tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai solusi bagi berbagai kebutuhan masyarakat sekitar.

 

 Nama Masjid

Nama "Sejuta Pemuda" diambil dari jumlah pemuda di Sukabumi yang mencapai sekitar 1,3 juta, sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini mencerminkan harapan bahwa masjid ini dapat menjadi tempat berkumpul bagi generasi muda untuk beribadah dan melakukan kegiatan positif lainnya.

 

 Komunitas dan Kegiatan

Masjid ini dikelola oleh sekelompok pemuda yang berkomitmen untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual. Mereka mengadakan berbagai program, termasuk pengajaran mengaji untuk anak-anak setiap sore. Dengan demikian, Masjid Sejuta Pemuda tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai solusi bagi berbagai kebutuhan masyarakat sekitar.

 

Dengan semua fitur unik ini, Masjid Sejuta Pemuda telah menjadi tempat yang menarik bagi banyak orang di Sukabumi untuk berkumpul, beribadah, dan bersosialisasi. Demikian pula dengan Masjid Jogokariyan, yang telah menjadi ikon Ramadhan di Yogyakarta dan pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi masyarakat setempat.

 

Kedua masjid ini, meskipun memiliki karakteristik yang berbeda, menunjukkan bagaimana sebuah masjid dapat menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah. Mereka menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan perubahan spiritual bagi masyarakat di sekitar mereka. Masjid Jogokariyan dan Masjid Sejuta Pemuda adalah contoh nyata bagaimana masjid dapat menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan masyarakat dan menjadi simbol perubahan sosial dan spiritual yang signifikan.


Referensi:

[1] https://www.liputan6.com/regional/read/5614142/masjid-sejuta-pemuda-di-sukabumi-marbot-jadi-barista-sediakan-kopi-gratis-untuk-jemaah

[2] https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7437452/masyaallah-di-sukabumi-ada-masjid-ramah-anak-dan-ramah-kucing

[3] https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-keunikan-masjid-sejuta-pemuda-di-sukabumi-ramah-kucing-dan-sediakan-kopi-bagi-pengunjung-115927-mvk.html

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Jogokariyan

[5] https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/116711

[6] https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/masjid-jogokariyan-sejarah-dan-kampung-ramadhan/

[7] https://masjidjogokariyan.com/sejarah-masjid-jogokariyan/

Senin, 14 Oktober 2024

Ir. Sholah Athiyah: Pengusaha Mesir yang Jadikan Allah SWT Sebagai Mitra Bisnis

 

https://images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=Awr93CWEwgxnBE83nhyJzbkF;_

Kisah inspiratif tentang pengusaha sukses yang menjadikan prinsip agama sebagai pondasi bisnis mungkin sudah banyak terdengar.Namun, Ir. Sholah Athiyah, seorang pengusaha dari Mesir, membawa konsep ini ke tingkat yang berbeda. Lahir di desa kecil Tafahna Al Ashraf, Mesir, dari keluarga miskin, Sholah berhasil menjadi pengusaha sukses dengan cara yang unik: menjadikan Allah SWT sebagai mitra bisnisnya.

 Dari Kemiskinan Menuju Sukses

Sholah tumbuh di lingkungan serba kekurangan. Ia adalah lulusan Universitas Pertanian yang bercita-cita ingin memajukan desanya. Bersama delapan temannya, mereka mengumpulkan modal dengan cara menjual tanah, perhiasan, dan meminjam dari kerabat. Tujuan mereka adalah menciptakan lapangan kerja dan mencapai kesuksesan melalui bisnis yang halal.

 Allah Sebagai Mitra Ke-10

Hal yang paling unik dari Sholah dan teman-temannya adalah ide untuk menjadikan Allah sebagai "mitra ke-10" dalam bisnis mereka. Mereka menyepakati bahwa 10% dari keuntungan bisnis akan diserahkan sebagai bagian untuk Allah. Seiring berkembangnya usaha mereka, persentase ini meningkat hingga 50%. Mereka percaya bahwa keberhasilan mereka adalah berkat dari Allah, dan semakin besar yang mereka berikan, semakin besar pula berkah yang mereka terima.

Bisnis yang Berkembang dan Keberkahan

Bisnis awal mereka berupa peternakan unggas kecil. Meskipun hasil awalnya minim, usaha mereka perlahan berkembang pesat. Keuntungan meningkat, dan bisnis mereka meluas hingga ke sektor pertanian. Keberhasilan ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar, karena sebagian besar keuntungan digunakan untuk membangun sekolah, madrasah, hingga universitas di desa mereka.



Amal dan Wakaf

Sholah menggunakan kekayaannya untuk kebaikan, menciptakan program wakaf bagi fakir miskin dan memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat. Filosofinya sederhana: kekayaan sejati adalah ketika bisa bermanfaat bagi banyak orang.

 Pengusaha yang Rendah Hati

Walau sukses besar, Sholah tidak pernah mencari ketenaran. Ia lebih dikenal sebagai "karyawan Allah" yang bekerja untuk umat. Hanya setelah kematiannya pada tahun 2016, kisah amalnya mulai terungkap ke publik.

Warisan yang Abadi

Sholah Athiyah meninggal dunia pada 11 Januari 2016. Pemakamannya dihadiri lebih dari setengah juta orang, sebuah bukti dari dampak positif yang ia berikan kepada masyarakat. Hingga kini, universitas, sekolah, dan madrasah yang ia dirikan terus memberikan pendidikan dan harapan bagi banyak orang.

Kisah Sholah Athiyah mengajarkan bahwa sukses bukan hanya tentang keuntungan materi, tetapi juga tentang bagaimana kita memberikan manfaat bagi orang lain.

References

Shehu, Ahmad, & Al-Aidaros. (2015). Islamic Entrepreneurship in the Light of Maqasid Al-Shari’ah: A Critical Review. Journal of Social and Development Sciences, Vol. 6, No. 4, hlm. 6-14,

Mais, Rimi Gusliana. 2024. “Menguak Entrepreneurship Perspektif Qur ’ an : Karakter Tokoh Pengusaha Muslim Mesir” 10 (02): 1780–88.

Sabtu, 28 September 2024

Adab Salam dalam Kehidupan Sehari-hari


Salam merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Mengucapkan salam bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga merupakan ungkapan kasih sayang dan penghormatan kepada sesama Muslim. Dalam artikel ini, kita akan membahas adab salam dan pentingnya senyum dalam mengucapkannya.

Adab Mengucapkan Salam

Nabi Muhammad SAW mendorong kita untuk mengucapkan salam kepada setiap Muslim yang kita temui. Dengan melakukannya, kita tidak hanya menyebarkan kebaikan, tetapi juga mendapatkan pahala. Sebagaimana sabda Nabi:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

*Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.”* (HR Tirmidzi).

Hal ini menunjukkan bahwa senyum saat memberikan salam sangat dianjurkan dan memiliki nilai tersendiri.

Hukum Salam

Mengucapkan salam adalah sunnah, sedangkan menjawab salam adalah wajib. Ini berlaku baik dalam interaksi tatap muka maupun melalui telepon. Salam seharusnya hanya diucapkan kepada sesama Muslim. Nabi Muhammad SAW melarang kita memulai salam kepada orang-orang non-Muslim:

**لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ**

*Artinya: “Janganlah kalian memulai memberi salam kepada orang Yahudi dan Nasrani.”* (HR. Muslim 5789).

**Salam kepada Non-Muslim**

Kita dilarang mengucapkan “Assalamualaikum” kepada non-Muslim. Namun, kita masih dapat menyapa mereka dengan menanyakan kabar atau menggunakan sapaan umum lainnya. Jika mereka mengucapkan “Assalamualaikum”, kita hanya perlu menjawab dengan “Waalaikumsalam”.

**Makna Salam**

Salam “Assalamualaikum” berarti “Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan-Nya”. Ketika dijawab dengan “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”, itu berarti “Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan-Nya besertamu juga”.

**Adab dalam Memberi Salam**

1. **Orang Berkendaraan kepada Pejalan Kaki**: Disunnahkan bagi orang yang berkendara untuk memberi salam ketika melintasi pejalan kaki, terutama saat melambatkan kendaraan.

2. **Pejalan Kaki kepada yang Duduk**: Pejalan kaki disunnahkan memberi salam ketika melewati orang yang duduk atau berdiri, yang tentunya lebih mudah dilakukan.

3. **Anak Muda kepada yang Lebih Tua**: Rasulullah SAW mengajarkan agar anak muda mendahului memberi salam kepada orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.

Dengan memahami dan mengamalkan adab salam, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menciptakan suasana yang penuh kasih dan harmonis dalam masyarakat. Mari kita senantiasa mengucapkan salam dengan senyum dan tulus, sehingga setiap pertemuan menjadi momen yang membawa kebaikan.

Referensi: كتاب الآداب العشرة

(noor-book.com/en/t4bakh)


Senin, 09 September 2024

Memahami Makna Afwan (عَفْوًا)



Afwan (عَفْوًا) berasal dari akar kata ع ف و kata ini berasal dari akar kata عَفَا (ʿafā),Kata عَفْوًا (afwan) adalah bentuk masdar (kata benda verbal) dari fi'il عَفَا (ʿafā), yang berarti pemaafan atau pengampunan. Masdar adalah bentuk yang tidak menunjukkan waktu, tetapi berfungsi untuk menyatakan tindakan.

Kata "afwan" (عفواً) dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna tergantung pada konteks penggunaannya:

 yang pertama,kata afwan(عفواً) memiliki arti "Maaf" atau "permisi" – Digunakan untuk meminta maaf secara sopan atau saat ingin melewati seseorang.

contohnya:1.Rafli: عَفْوًا، هَلْ يُمْكِنُنِي التَّحَدُّثُ مَعَكَ؟ (Maaf, bolehkah saya berbicara dengan Anda?)

                  2.Manarul: نَعَم (iya)

yang kedua:"Sama-sama"  Merupakan respons terhadap ucapan terima kasih ("syukran"). Jadi, jika seseorang berkata شكرًا(syukran) (terima kasih), bisa dijawab dengan "afwan", yang bermakna "sama-sama"

contohnya:  1.Ahmad: شُكْرًا جَزِيلًا لِمُسَاعَدَتِكَ (Terima kasih banyak atas bantuanmu)

                    2.usmas:   عَفْوًا (Sama-sama)

Sabtu, 07 September 2024

"Rahasia Keistimewaan Bahasa Arab: Mengapa Bahasa Ini Lebih dari Sekadar Kata-Kata"




 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Surah Yusuf {12:2}

" Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya."

Bahasa Arab memiliki keistimewaan yang unik karena dipilih sebagai bahasa Al-Qur'an, memungkinkan kita untuk memahami teks-teks suci dengan lebih mendalam. Selain itu, bahasa ini juga digunakan dalam ibadah dan berbagai ilmu agama Islam, menjadikannya sangat istimewa dibandingkan bahasa lainnya.

Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, yang merupakan suatu keistimewaan tersendiri. Namun, dari sudut pandang keilmuan bahasa, bahasa Arab memiliki keunikan yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain. Dalam aspek  bunyi huruf hija'iyah tidak dapat ditunjukan dengan abjad lain, dan pengucapannya juga memiliki ciri khas. Dalam hal sarf, pembentukan kata dalam bahasa Arab dapat dilakukan dari lafadz yang memiliki hubungan antara huruf dan maknanya. Sementara itu, dalam Nahwu, pengaruh harakat di akhir kata dapat memengaruhi posisi kata dalam struktur kalimat.

Dan bahasa arab  sering kali dianggap sebagai bahasa yang hanya digunakan bagi orang-orang Arab, padahal sebenarnya bahasa ini memiliki makna dan peran yang jauh lebih luas dalam kehidupan umat Islam di seluruh dunia,Bahasa arab adalah bahasa seluruh umat islam di dunia maka Bahasa Arab bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan juga jembatan spiritual dan budaya bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ada beberapa alasan kuat mengapa seorang Muslim seharusnya mempelajari dan merasa bangga terhadab bahasa arab:

1.Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Mempelajari bahasa ini memungkinkan kita untuk memahami wahyu Allah secara lebih mendalam dan langsung, tanpa bergantung pada terjemahan. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang ajaran Islam, tetapi juga memperdalam hubungan seorang hamba dengan dengan Allah

2.Bahasa Arab merupakan bahasa yang kaya akan sejarah dan tradisi Islam, Dengan mempelajarinya, kita menghargai warisan budaya dan sejarah yang telah membentuk peradaban Islam selama berabad-abad.

3.Bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan mempelajari bahasa ini, kita dapat memperkuat ikatan dengan sesama Muslim yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang.

4.Banyak ibadah, seperti shalat dan doa, dilakukan dengan bahasa Arab. Dengan mempelajari bahasa ini, kita dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan memahami makna dari setiap doa dan bacaan.

oleh karna itu,dapat disimpulkan bahwasanya:Bahasa Arab bukan hanya bahasa orang Arab, tapi juga bahasa ilmu, agama, dan budaya yang sangat penting bagi umat Islam. Al-Qur'an, kitab suci kita, ditulis dalam bahasa Arab, jadi mempelajarinya membantu kita lebih memahami ajaran agama.

Memang, belajar bahasa Arab bisa jadi menantang. Tapi, bagi kita yang mencintai Islam, tantangan itu bukan halangan. Justru, belajar bahasa Arab adalah cara kita menunjukkan cinta dan komitmen terhadap agama yang kita anut.

Dengan menguasai bahasa Arab, kita tidak hanya bisa memahami kitab suci dan ibadah dengan lebih baik, tapi juga terhubung dengan budaya dan tradisi Islam yang kaya. Ini adalah bagian dari identitas kita sebagai umat Islam dan membantu kita berkomunikasi lebih baik dengan umat Islam di seluruh dunia.

Jadi, mari kita terus belajar dan berusaha, karena setiap langkah dalam mempelajari bahasa Arab membawa kita lebih dekat dengan agama .





Senin, 02 September 2024

5 KAMPUS BERBASIS BAHASA ARAB DI INDONESIA

 

sumber gambar:https://lipia.id/

1.Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), 

yang didirikan pada tahun 1980, telah menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia yang menawarkan pendidikan dengan fokus utama pada bahasa Arab dan agama Islam. Sejak berdirinya, LIPIA terus berkembang dan kini memiliki empat kampus di berbagai kota besar Indonesia: Jakarta, Banda Aceh, Medan, dan Surabaya.

LIPIA dikenal dengan standar penerimaan yang sangat tinggi, yang menjadikannya sebagai kampus elit bagi para siswa yang ingin mendalami ilmu agama dan bahasa Arab. Dari 2.000 pelamar setiap tahunnya, hanya 200 siswa yang berhasil diterima. Namun, bagi mereka yang beruntung diterima, LIPIA menawarkan pendidikan tanpa biaya alias gratis. Bahkan, para mahasiswa tidak hanya terbebas dari biaya kuliah, tetapi juga menerima tunjangan bulanan, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak calon mahasiswa.

Perkuliahan di LIPIA semuanya disampaikan dalam bahasa Arab, dengan sekitar 80–90 persen pengajar berasal dari Arab Saudi. Hal ini menjadikan LIPIA sebagai lembaga yang sangat kuat dalam tradisi keilmuan Islam dan bahasa Arab. Di kampus ini, terdapat berbagai jurusan yang bisa dipilih oleh para mahasiswa, termasuk Jurusan Syari'ah, Jurusan Manajemen Perkantoran dan Keuangan (Ekonomi Syariah), Jurusan Sastra Arab, serta Jurusan Persiapan Bahasa atau I'dad Lughowi yang terdiri dari empat level dan berlangsung selama dua tahun.

Fasilitas yang diberikan LIPIA kepada mahasiswanya sangatlah lengkap. Selain beasiswa penuh, mahasiswa juga mendapatkan tunjangan uang saku atau yang biasa disebut mukafaah. Tunjangan ini diberikan setiap bulan dengan besaran nominal yang disesuaikan berdasarkan jenjang pendidikan. Mahasiswa jenjang I’dad lughawi menerima sekitar Rp400.000 per bulan, sedangkan untuk jenjang bachelor (sarjana), tunjangan yang diberikan adalah sekitar Rp800.000 per bulan.

Dengan kombinasi antara pendidikan berkualitas tinggi, fasilitas lengkap, dan tunjangan yang menarik, LIPIA menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mendalami ilmu agama dan bahasa Arab di Indonesia. Bagi banyak siswa, diterima di LIPIA bukan hanya soal meraih pendidikan, tetapi juga soal meraih kesempatan untuk belajar di salah satu institusi paling diidamkan di Indonesia dengan dukungan penuh dari lembaga tersebut.

informasi lebih detail:https://lipia.id/


https://arraayah.ac.id/

2. STIBA Ar-Raayah: Kampus di Sukabumi dengan Pendekatan Pesantren yang Unik dan Fasilitas Lengkap.

Apakah Anda sedang mencari tempat kuliah yang tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas tinggi tetapi juga pengalaman belajar yang mendalam dalam lingkungan pesantren? STIBA Ar-Raayah, yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, bisa menjadi pilihan terbaik bagi Anda. Kampus ini tidak hanya unggul dalam program studi yang ditawarkannya, tetapi juga menerapkan sistem pembelajaran yang unik dan mendukung perkembangan intelektual serta spiritual para mahasiswanya.

STIBA Ar-Raayah menawarkan berbagai program studi, termasuk Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Komunikasi Penyiaran Islam, serta program Pascasarjana dalam Pendidikan Bahasa Arab. Namun, yang membuat STIBA Ar-Raayah berbeda dari kampus lainnya adalah pendekatan pembelajarannya yang berbasis pesantren. Di sini, semua mahasiswa diwajibkan berbicara dalam bahasa Arab, tidak hanya di kelas tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di asrama,dimasjid,lapangan,kantin,dll, menjadikan bahasa Arab sebagai bagian  dari kehidupan mereka.

Pendidikan di STIBA Ar-Raayah berlangsung selama sekitar 5 tahun. Tahun pertama difokuskan pada persiapan bahasa, sementara empat tahun berikutnya diisi dengan kegiatan perkuliahan yang intensif. Dengan kurikulum yang berfokus pada keterampilan lisan dan tulisan dalam bahasa Arab, STIBA Ar-Raayah mempersiapkan mahasiswanya untuk menghadapi dunia kerja dengan peluang karir yang luas, terutama di bidang pendidikan dan penyiaran Islam.

Tidak hanya menawarkan pendidikan yang solid, STIBA Ar-Raayah juga dilengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap. Mahasiswa tinggal di asrama yang nyaman, dilengkapi dengan perpustakaan yang kaya akan koleksi buku, gedung perkuliahan , lapangan olahraga, dan masjid yang besar. Para mahasiswa juga mendapatkan makan tiga kali sehari, yang memastikan mereka dapat fokus penuh pada pembelajaran tanpa harus memikirkan kebutuhan dasar lainnya.

Salah satu program unik di STIBA Ar-Raayah adalah pengaturan asrama di mana mahasiswa baru ditempatkan satu kamar dengan mahasiswa senior. Ini memungkinkan transfer pengetahuan dan pengalaman secara langsung, di mana mahasiswa baru bisa belajar tidak hanya dari para pengajar di kelas, tetapi juga dari senior mereka di kamar asrama. Dengan demikian, pembelajaran terjadi sepanjang waktu, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan akademik dan spiritual yang maksimal.

Biaya kuliah di STIBA Ar-Raayah tergolong murah, menjadikannya pilihan yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendalami ilmu agama. Selain itu, tersedia beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi atau yang telah menghafal 30 juz Al-Qur'an, memberikan kesempatan lebih luas bagi mereka yang ingin menimba ilmu di kampus ini.

STIBA Ar-Raayah tidak hanya menawarkan pendiikan, tetapi juga pengalaman hidup yang akan membentuk karakter dan kemampuan mahasiswa secara menyeluruh. Bagi Anda yang ingin memperdalam ilmu agama dalam lingkungan yang mendukung, STIBA Ar-Raayah adalah tempat yang tepat untuk memulai perjalanan akademis dan spiritual Anda. Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari komunitas ini? Jangan lewatkan kesempatan untuk mendaftar dan menjadi bagian dari STIBA Ar-Raayah!

link informasi :https://arraayah.ac.id/


https://stipimaghfirah.ac.id/

3.STIPI Magfirah

 STIPI Magfirah, lembaga pendidikan tinggi bilingual yang terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, memperkenalkan revolusi dalam dunia pendidikan dengan sistem asrama yang terintegrasi dengan lingkungan alam yang asri. Kampus ini menawarkan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan penguasaan bahasa Inggris dan Arab, tetapi juga fokus pada pembentukan karakter kuat dan keilmuan yang mendalam dalam kerangka Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Berbeda dari lembaga pendidikan lainnya, STIPI Magfirah mengadopsi metode pengajaran yang unik dengan menekankan pada penguasaan dua bahasa sekaligus Bahasa Inggris dan Arab. Para mahasiswa akan dibimbing oleh para alim ulama berpengalaman, termasuk pengajar yang pernah mengajar di Universitas Madinah, memastikan pembelajaran yang mendalam dan autentik. 

Di balik keindahan alam pegunungan yang mempesona, STIPI Magfirah menawarkan fasilitas yang menyatu dengan alam. Lingkungan belajar yang nyaman ini dirancang untuk mendukung konsentrasi dan efektivitas proses belajar para mahasiswa. Selain itu, pesantren ini memanfaatkan manhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah dalam pengajaran fiqih, tafsir, dan dirah, dengan fokus utama pada pengembangan karakter guru dan pemimpin masa depan.

Misi STIPI Magfirah adalah mengembangkan potensi mahasiswa melalui pendidikan dan pengajaran dalam bidang manajemen pendidikan Islam, dengan tujuan akhir menghasilkan sarjana yang berintegritas, kompeten, dan profesional di bidang manajemen dan organisasi pendidikan.

Menariknya, STIPI Magfirah juga menawarkan program beasiswa 100% bagi mahasiswa yang berprestasi dalam hafalan Al Quran, nilai akademik, serta kemampuan berbahasa Arab dan Inggris. Ini merupakan kesempatan emas bagi para calon mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa beban biaya.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, STIPI Magfirah siap mencetak generasi guru dan pemimpin yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berkarakter kuat, di tengah suasana belajar yang tak tertandingi di pegunungan Bogor.

link informasi:https://stipimaghfirah.ac.id/


https://stdiis.ac.id/tentang-stdi-imam-syafii/

4.STDI Imam Syafi’i

Dengan semangat memperkaya pendidikan tinggi Islam, Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i (STDI Imam Syafi’i) merayakan perjalanan panjang dari ma'had ‘aly menjadi pusat akademik terkemuka di Jember. Berawal dari ma'had ‘aly Imam Syafi’i yang didirikan pada tahun 2007, lembaga ini telah mengalami evolusi signifikan hingga akhirnya memperoleh izin operasional resmi pada tahun 2010 dengan nomor Dj.I/375/2010, dan secara resmi berganti nama menjadi STDI Imam Syafi’i.

STDI Imam Syafi’i, kini berkomitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi dalam dua program studi unggulan: **Ahwal As Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam) dan Ilmu Hadits. Program-program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam dan aplikatif tentang hukum keluarga Islam serta hadis Nabi Muhammad SAW. 

Tidak hanya itu, STDI Imam Syafi’i juga memperkenalkan Al I’idad Al Lugghawy” sebuah program persiapan bahasa Arab untuk calon mahasiswa baru. Program matrikulasi ini menawarkan pendidikan bahasa Arab intensif selama 1 hingga 2 tahun, memastikan bahwa mahasiswa siap untuk mengikuti perkuliahan dengan lancar dan efektif. Dengan adanya program ini, STDI Imam Syafi’i memberikan kesempatan emas bagi mereka yang belum mahir berbahasa Arab untuk mempersiapkan diri sebelum memulai studi.

Berlokasi di kota Jember, di ujung timur Pulau Jawa, STDI Imam Syafi’i menghadirkan suasana belajar yang unik dengan menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar resmi di seluruh aktivitas kampus. Fasilitas kampus yang modern termasuk ruang kuliah ber-AC, masjid yang luas, dan laboratorium bahasa, semakin melengkapi pengalaman belajar yang menyeluruh dan nyaman.

STDI Imam Syafi’i berkomitmen untuk mencapai visi sebagai perguruan tinggi terkemuka dalam melahirkan intelektual muslim Ahlussunnah yang profesional dan berkemajuan. Dengan misi menyelenggarakan pendidikan yang unggul, menekankan berpikir kritis, ilmiah, dan moderat sesuai Ahlussunnah wa Al Jamaah, serta melakukan penelitian yang relevan, STDI Imam Syafi’i berusaha untuk berkontribusi pada pengembangan keilmuan Islam di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Dengan berbagai fasilitas dan program yang ditawarkan, STDI Imam Syafi’i tidak hanya menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa di Jember tetapi juga menjadi pusat unggulan dalam pendidikan Islam di Indonesia.

link informasi:https://stdiis.ac.id/



https://www.zadalinsaniyyah.or.id/program/stiq-zad

5.Zad Al Insaniyyah Cipanas

 Dalam upaya memperkaya dunia pendidikan Islam dan sosial di Indonesia, Yayasan Zad Al Insaniyyah Cipanas memulai babak baru yang penuh ambisi dengan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) ZAD. Terletak di Kp. Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yayasan ini mengusung misi mulia yang menggabungkan pendidikan berkualitas dan kontribusi sosial dalam satu visi yang holistik.

Nama "Zad Al Insaniyyah" sendiri memiliki makna mendalam dalam bahasa Arab, dengan "Zâd" yang berarti bekal, dan "Al-Insâniyyah" yang berarti kemanusiaan. Penamaan ini mencerminkan komitmen yayasan untuk memberikan bekal pendidikan dan kegiatan sosial yang fundamental bagi masyarakat. Dalam ranah pendidikan, yayasan ini berfokus pada Pendidikan Islam dan Ilmu Al-Qur'an-Tafsir, sementara dalam aspek sosial, mereka aktif menyelenggarakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Visi dari yayasan ini adalah menyiapkan para da'i yang tidak hanya hafizh bersanad, tetapi juga bermanhaj rabbani dan memiliki wawasan keislaman yang komprehensif. Untuk mewujudkan visi ini, misi pendidikan mereka sangat jelas: mempersiapkan para da'i dengan kemampuan dalam mengkaji dan menyebarluaskan ajaran Islam secara mendalam dan terampil.

Kabar gembira datang dari dukungan yang diterima oleh yayasan ini dari dua lembaga terkemuka di dunia Islam: Akademi Tafsir dan Universitas Al-Qasheem, keduanya berpusat di Arab Saudi. Dukungan ini mendorong pendirian STIQ ZAD, sebuah lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang tidak hanya ahli dalam ilmu al-Qur'an dan tafsir tetapi juga terampil dalam menerjemahkan, menjelaskan, dan mengkaji literatur klasik maupun kontemporer berbahasa Arab.

STIQ ZAD akan menjadi pusat pendidikan yang memfasilitasi mahasiswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Arab aktif dan menguasai kajian tafsir secara mendalam. Dengan kolaborasi erat dengan Akademi Tafsir di Timur Tengah, yayasan ini bertekad untuk mencetak kader da'i yang tidak hanya memahami ajaran Islam dengan baik tetapi juga dapat mendakwahkannya kepada masyarakat dengan penuh keahlian dan dedikasi.

Yayasan Zad Al Insaniyyah Cipanas kini tengah merintis langkah besar dalam pendidikan Islam dengan mengajukan pendirian STIQ ZAD, sebuah terobosan yang diharapkan akan membawa dampak signifikan bagi pengembangan ilmu al-Qur'an dan tafsir serta memperkuat kontribusi sosial mereka di Cianjur dan sekitarnya.

link informas:https://www.zadalinsaniyyah.or.id/program/stiq-zad




Selasa, 27 Agustus 2024

"Rumus Hidup Tenang"

 

"RUMUS HIDUP TENANG"

Di era sekarang, banyak remaja menghadapi beragam masalah dan tantangan yang bisa membuat mereka merasa tertekan. Perubahan sosial yang cepat, kemajuan teknologi, dan jauhnya mereka dari nilai-nilai agama seringkali memengaruhi cara berpikir dan emosional mereka. Akibatnya, banyak dari mereka merasa terjebak dalam depresi dan kebingungan tentang cara mengatasi masalah yang ada. Untuk itu, mari kita kembali pada ajaran agama kita, yaitu Islam. Dengan mendalami dan mengamalkan ajarannya, kita bisa menemukan ketenangan dan solusi untuk masalah yang dihadapi. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kalian keluar dari zona depresi dan meraih kehidupan yang lebih tenang.




1.       Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)

Ini sangat penting karena ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, sedangkan murka Allah terletak pada murka orang tua. Bagaimana cara memuliakan kedua orang tua? Pertama, jangan pernah keluar rumah tanpa izin orang tua, karena izin mereka adalah berkah dari Allah. Yang kedua, setiap kali kamu keluar rumah, jangan lupa mencium tangan orang tuamu.

Allah berfirman:

(وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا)

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sekaliannya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya kata" ah" dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya kata yang mulia." Surat Al-Isra' (17:23)

Yang ketiga, jangan berbicara kasar kepada orang tua. Jangan sampai suara anak lebih keras daripada suara kedua orang tuanya. Adapun adab kepada orang tua, ketika anak yang saleh dan salehah berjalan, dia harus berjalan di belakang orang tuanya. Itu adalah adab; tidak boleh seorang anak berjalan jauh di depan orang tuanya.Birrul walidain,Berbuat baik kepada kedua orang tua.

Jika kalian mendapati kedua orang tua kalian tidak salat, memakan uang riba, atau memiliki sifat yang buruk, janganlah membenci atau memarahi mereka. Pilihlah cara dan kata-kata terbaik untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang diridai Allah, karena dosa-dosa orang tua adalah urusan mereka dengan Allah. Kewajibanmu adalah berbuat baik kepada kedua orang tuamu.

Seperti kisah birrul walidain nabi Ibrahim, Ayah Nabi Ibrahim AS, Azar, adalah seorang penyembah berhala dan pengikut praktik syirik yang menyembah berhala-berhala. Meskipun Ibrahim AS sangat menghormati dan menyayangi ayahnya, beliau berjuang menghadapi tantangan besar dalam upayanya untuk menyampaikan kebenaran dan mengajak ayahnya kepada tauhid (keesaan Allah).

Dalam kisah ini, Nabi Ibrahim AS berusaha menyampaikan ajaran tauhid dengan penuh kelembutan dan rasa hormat. Meskipun beliau memiliki perbedaan pandangan yang sangat mendalam dengan ayahnya, beliau tetap berusaha untuk berkomunikasi dengan cara yang baik.



       

2.Resep Hidup Tenang yang Kedua adalah tuntut ilmu pengetahuan

Belajarlah,karna ayat pertama yang turun adalah perintah untuk membaca (Al-alaq 1-5),bawa catattan setiap ketempat pengajian,sampai rumah kamu baca ulang,berarti dua kali kamu mendengar.

 Imam Al-Ghazali (rahimahullah) dalam bukunya Ihya Ulumuddin menyatakan: "Tulisan adalah pengikat ilmu, maka ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Orang yang memiliki ilmu tetapi tidak menuliskannya, maka ilmunya akan hilang."

Allah berfieman:

"يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا ٱلْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Setelah kalian berikhtiar, belajar, berdoa, dan memuliakan kedua orang tua, namun jika apa yang kalian inginkan tidak Allah kabulkan, percayalah, Allah akan memberikan yang lebih baik dari apa yang kalian minta sekarang.

لَا يُنَالُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ"



link download file:

https://docs.google.com/document/d/1aOo1f1ipvfJRiQnmu-zQuJ12iSpNnPjk/edit?usp=sharing&ouid=108570923674762213004&rtpof=true&sd=true






"Masjid Jogokariyan dan Masjid Sejuta Pemuda: Jejak Sejarah yang Hidup, Cahaya Sosial yang Menyala di Hati Pemuda"

  Di tengah kota Yogyakarta yang penuh dengan warisan budaya dan sejarah, terdapat sebuah masjid yang tidak hanya menjadi pusat ibadah, teta...