Sabtu, 28 September 2024

Adab Salam dalam Kehidupan Sehari-hari


Salam merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Mengucapkan salam bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga merupakan ungkapan kasih sayang dan penghormatan kepada sesama Muslim. Dalam artikel ini, kita akan membahas adab salam dan pentingnya senyum dalam mengucapkannya.

Adab Mengucapkan Salam

Nabi Muhammad SAW mendorong kita untuk mengucapkan salam kepada setiap Muslim yang kita temui. Dengan melakukannya, kita tidak hanya menyebarkan kebaikan, tetapi juga mendapatkan pahala. Sebagaimana sabda Nabi:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

*Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.”* (HR Tirmidzi).

Hal ini menunjukkan bahwa senyum saat memberikan salam sangat dianjurkan dan memiliki nilai tersendiri.

Hukum Salam

Mengucapkan salam adalah sunnah, sedangkan menjawab salam adalah wajib. Ini berlaku baik dalam interaksi tatap muka maupun melalui telepon. Salam seharusnya hanya diucapkan kepada sesama Muslim. Nabi Muhammad SAW melarang kita memulai salam kepada orang-orang non-Muslim:

**لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ**

*Artinya: “Janganlah kalian memulai memberi salam kepada orang Yahudi dan Nasrani.”* (HR. Muslim 5789).

**Salam kepada Non-Muslim**

Kita dilarang mengucapkan “Assalamualaikum” kepada non-Muslim. Namun, kita masih dapat menyapa mereka dengan menanyakan kabar atau menggunakan sapaan umum lainnya. Jika mereka mengucapkan “Assalamualaikum”, kita hanya perlu menjawab dengan “Waalaikumsalam”.

**Makna Salam**

Salam “Assalamualaikum” berarti “Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan-Nya”. Ketika dijawab dengan “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”, itu berarti “Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan-Nya besertamu juga”.

**Adab dalam Memberi Salam**

1. **Orang Berkendaraan kepada Pejalan Kaki**: Disunnahkan bagi orang yang berkendara untuk memberi salam ketika melintasi pejalan kaki, terutama saat melambatkan kendaraan.

2. **Pejalan Kaki kepada yang Duduk**: Pejalan kaki disunnahkan memberi salam ketika melewati orang yang duduk atau berdiri, yang tentunya lebih mudah dilakukan.

3. **Anak Muda kepada yang Lebih Tua**: Rasulullah SAW mengajarkan agar anak muda mendahului memberi salam kepada orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.

Dengan memahami dan mengamalkan adab salam, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menciptakan suasana yang penuh kasih dan harmonis dalam masyarakat. Mari kita senantiasa mengucapkan salam dengan senyum dan tulus, sehingga setiap pertemuan menjadi momen yang membawa kebaikan.

Referensi: كتاب الآداب العشرة

(noor-book.com/en/t4bakh)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Masjid Jogokariyan dan Masjid Sejuta Pemuda: Jejak Sejarah yang Hidup, Cahaya Sosial yang Menyala di Hati Pemuda"

  Di tengah kota Yogyakarta yang penuh dengan warisan budaya dan sejarah, terdapat sebuah masjid yang tidak hanya menjadi pusat ibadah, teta...